– Delegasi yang terdiri dari sejumlah anggota Kongres Amerika Serikat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/4/2023). Beberapa hal yang dibahas antara lain kerja sama antar dua negara hingga komitmen Indonesia terhadap isu lingkungan.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkapkan, pertemuan itu membicarakan tiga hal penting bersama Jokowi.
“Pertama dari pihak Amerika memberikan komitmen mengenai pentingnya Indonesia, berpartner dengan Indonesia,” kata Retno.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkapkan, pertemuan itu membicarakan tiga hal penting bersama Jokowi.
“Pertama dari pihak Amerika memberikan komitmen mengenai pentingnya Indonesia, berpartner dengan Indonesia,” kata Retno.
Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Sedangkan anggota kongres AS yang hadir adalah Senator Jeff Merkley, Senator Chris Van Hollen, Representative Lloyd Doggett, Representative Praila Jayapal, Representative Ilhan Omar, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim, dan Mission Director of USAID Jeffery Cohen.
Kedua, komitmen dalam memperdalam dan memperluas kerja sama strategis dengan Indonesia. Ketiga, lanjut Retno, menyampaikan kembali apresiasi atas kepemimpinan RI di G20.
“Istilah mereka Indonesia is shining now dan mereka memberikan dukungan yang kuat terhadap keketuaan Indonesia di ASEAN,” katanya.
Selain itu, Retno juga menyampaikan beberapa poin arahan Jokowi dari pertemuan ini. Seperti komitmen Indonesia terhadap isu lingkungan dan perubahan iklim.
“isu ini menjadi ketertarikan dari pihak delegasi makanya bapak (Presiden) bicara. Dan bicara menggunakan data untuk menunjukkan bahwa kita telah achieve of things di bidang climate change termasuk lingkungan. Termasuk untuk mengurangi kebakaran hutan yang menurun lebih dari 80% itu yang disampaikan bapak,” katanya.
Selain itu, Jokowi juga meminta dukungan untuk perpanjangan fasilitas GSP atau fasilitas perdagangan berupa tarif bea masuk dari AS. Dari pihak AS juga menekankan isu market access di dalam Indo Pacific-Economic Framework atau IPEF.
“Memang selama ini dalam organisasi IPEF belum memasukan isu market access. Tapi bapak presiden menyampaikan bahwa isu market access ini sangat penting kalau kita bicara kerja sama dengan negara berkembang seperti Indonesia,” kata Retno.
Selain itu, menurut Retno, Jokowi juga menyampaikan keinginan Indonesia menjadi bagian dari rantai pasok dunia, juga kesiapan kerja sama melalui JET-P (Indonesia Just Energy Transition Partnership) di mana ada nilai pendanaan sebesar US$ 20 miliar.
“Sekarang tinggal bagaimana dengan uang yang tersedia itu kita mengimplementasikan untuk mendukung energi transisi,” kata Retno.