Indonesia menghabiskan sekitar Rp 500 triliun tiap tahunnya untuk membayar cicilan pokok utang. Bila digabung dengan pembayaran bunga utang maka angkanya berkisar Rp 750-900 triliun.
Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat pada 2021 menunjukkan belanja pembayaran https://www.rtpkas138.xyz/ bunga utang menembus Rp 343, 49 triliun.
Termasuk di dalamnya adalah untuk belanja pembayaran bunga utang dalam negeri jangka panjang sebesar Rp 260,63 triliun dan belanja pembayaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dalam negeri sebesar Rp 63,83 triliun.
Pembayaran bunga utang luar negeri jangka panjang menghabiskan anggaran sebesar Rp 10,63 triliun.
Pembayaran bunga utang membengkak 58,6% dalam lima tahun dari Rp 216, 57 triliun menjadi Rp 343,49 triliun pada 2021.
Pemerintah juga harus membayar cicilan pokok utang luar negeri mencapai Rp 82,098 triliun pada 2021.
Termasuk di dalamnya adalah cicilan pokok utang luar negeri dalam bentuk pinjaman tunai sebesar Rp 35,81 triliun sementara pinjaman kegiatan sebesar Rp 46,27 triliun.
Dalam lima tahun, cicilan pokok utang luar negeri melonjak dari Rp 65,12 triliun menjadi Rp 82,08 triliun.
Porsi anggaran untuk pembayaran utang dalam negeri juga terus meningkat dari Rp 285,1 triliun pada 2017 menjadi Rp 476,8 triliun pada 2021.
Termasuk dalam pengeluaran pembiayaan dalam negeri pada 2021 adalah pelunasan Surat Berharga Negara (SBN) rupiah sebesar Rp 381,66 triliun dan pengeluaran untuk pelunasan SBN valuta asing sebesar Rp 93,6 trliun.
Juga, untuk pengeluaran pembiayaan pinjaman dalam negeri sebesar Rp 1,54 triliun.
Persoalan utang kembali menjadi sorotan setelah Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, dalam setahun pemerintah membayar utang mencapai Rp 1.000 triliun.
Hal tersebut disampaikan JK saat berpidato dalam hari ulang tahun (HUT) ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan, Jakarta kemarin Sabtu (20/5/2023).
JK mengungkapkan, persoalan ekonomi akibat krisis yang pernah terjadi sebelumnya pada 1998, hingga menimbulkan kekacauan di beberapa penjuru negeri jangan sampai terjadi.
Persoalan ekonomi di Indonesia mengenai utang, kata JK juga sudah mengakar. Dia bahkan membenarkan utang luar negeri Indonesia yang cukup besar, seperti yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada kesempatan yang sama.
“Pak AHY tadi mengatakan utang besar, betul. Setahun bayar utang lebih Rp 1.000 triliun, terbesar dalam sejarah Indonesia sejak merdeka,” jelas JK, dikutip Minggu (21/5/2023).
JK berharap persoalan utang yang sudah membengkak saat ini, bisa terus diselesaikan, agar tidak berdampak pada masalah sosial yang semakin meluas di Indonesia.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, posisi utang pemerintah Indonesia mencapaiRp7.879,07 triliunper 31 Maret 2023. Dengan jumlah tersebut, rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) kita mencapai 39,17%.