Ukraina akan segera memulai operasi serangan balik bagi tentara Rusia yang telah menguasai Timur negara itu. Hal ini disampaikan kepala Direktorat Intelijen Ukraina GUR, Kirill Budanov.
Dalam pernyataannya, Budanov menyebut bahwa Kyiv telah mendapatkan senjata yang dibutuhkan dalam operasi ini. Namun, hal ini belum cukup untuk mengalahkan Rusia secara sepenuhnya.
“Kami memiliki senjata yang cukup. Saya hanya dapat menyampaikan bahwa operasi akan segera dimulai,” pungkasnya kepada https://rtpdwslot88.org/ media Jepang NHK, Selasa (23/5/2023), dikutip Russia Today.
Meski begitu, Budanov mengatakan jumlah senjata yang dimiliki Kyiv untuk operasi ini perlu ditambah. Tambahan senjata ini dapat digunakan dalam kampanye panjang melawan Rusia.
“Kami membutuhkan jumlah senjata dan amunisi yang besar untuk melanjutkan operasi.”
“Kami butuh senjata lagi, kami butuh pesawat tempur. Saya harap komunitas internasional siap untuk benar-benar membantu Ukraina,” tambahnya.
Mata-mata utama Kiev menambahkan bahwa dia akan memperhatikan kemajuan bantuan militer dari Barat setelah KTT G-7 di Hiroshima, di mana Presiden Zelensky tampil sebagai tamu kejutan.
Selama akhir pekan, Zelensky mengakui situasi sulit di Bakhmut, yang dikenal oleh Rusia sebagai Artyomovsk. Tak lama berselang, muncul serangan di wilayah Belgorod, yang merupakan bagian integral dari kedaulatan Rusia.
Zelensky telah meyakinkan para pendukung Baratnya bahwa serangan balasan akan segera dilakukan. Pekan lalu, Financial Times melaporkan bahwa Kiev memiliki waktu sekitar lima bulan untuk mengesankan pimpinan sekutu Barat, Amerika Serikat (AS).
Walau begitu, beberapa outlet media dan pakar Barat telah memperingatkan bahwa kampanye udara Rusia yang menargetkan depot pasokan Ukraina dan konsentrasi pasukan telah memengaruhi serangan yang direncanakan. Mereka menggambarkan situasi ini sebagai game changer.