Serangkaian dokumen, yang diklaim berisi intelijen Pentagon yang sangat rahasia terkait dengan perang Ukraina dan pengumpulan informasi tentang sekutu dekat AS, telah muncul secara online dan menggemparkan publik.
Ketika media Amerika Serikat makin melaporkan kebocoran yang tampak, para pejabat telah mengambil langkah hati-hati dalam tanggapan mereka.
Juru bicara Pentagon Chris Meagher mengatakan bahwa foto-foto yang beredar “tampaknya menunjukkan dokumen yang serupa dalam format” dengan yang diberikan kepada para pemimpin militer senior. Dia pun menekankan bahwa staf departemen pertahanan masih menilai keasliannya.
Beberapa pejabat juga telah memperingatkan bahwa setidaknya beberapa dokumen tampaknya dipalsukan, memicu kekhawatiran bahwa dokumen tersebut dapat memicu kampanye informasi yang salah. Meagher mengatakan dokumen tersebut dapat menimbulkan “risiko yang sangat serius bagi keamanan nasional”.
Sementara perincian lebih lanjut terus muncul, situasinya telah membuat AS berada di ‘kursi panas’ yang berusaha untuk menahan dan menilai ruang lingkup pelanggaran data apapun, sambil mencoba menenangkan sekutunya.
Berikut sejumlah negara yang menjadi ‘korban’ kebocoran data AS, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (12/4/2023).
1. Ukraina
Jika terbukti asli, bocoran dokumen tersebut menunjukkan bahwa AS telah memantau panggilan telepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan pejabat pertahanan dan militer menggunakan sinyal intelijen.
Mereka juga mengungkapkan kelemahan nyata dalam sistem pertahanan udara Ukraina dan ukuran batalyon militer.
2. Rusia
Dokumen tersebut juga akan mengungkapkan bahwa AS telah menembus pasukan militer Rusia dan Grup Wagner, sebuah organisasi tentara bayaran, lebih dari yang dipahami sebelumnya.
Dokumen tersebut juga merujuk pada detail tentang perencanaan internal GRU, badan intelijen militer Rusia. Sebagian besar informasi tentang pergerakan pasukan Rusia dikumpulkan melalui sumber orang yang sekarang berada dalam bahaya.
3. Uni Emirat Arab
Satu dokumen tampaknya menunjukkan bahwa mata-mata AS telah menangkap perwira intelijen Rusia yang membual bahwa mereka telah meyakinkan UEA yang kaya minyak “untuk bekerja sama melawan badan intelijen AS dan Inggris”.
Pemerintah Emirat pada Senin menepis tuduhan bahwa UEA telah memperdalam hubungan dengan intelijen Rusia sebagai “benar-benar salah”.
4. Mesir
Satu dokumen yang bocor menunjukkan bahwa Mesir berencana untuk memasok Rusia dengan roket dan amunisi. Dokumen bertanggal 17 Februari itu mengklaim meringkas percakapan antara Presiden Abdel Fattah el-Sisi dan pejabat militer senior Mesir.
5. Korea Selatan
Dokumen lain tampaknya memberikan perincian dugaan diskusi internal di antara pembantu utama Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol yang menunjukkan bahwa AS memberikan tekanan pada Seoul untuk membantu memasok AS dengan peluru artileri, yang kemudian dapat dikirim ke Ukraina.
Ini juga menunjukkan bahwa AS memata-matai sekutunya, meskipun pejabat Korea Selatan mengeklaim pada Selasa bahwa rincian yang terkandung dalam dokumen itu “tidak benar” dan “diubah”.
6. Israel
Satu dokumen, yang tampaknya merupakan pembaruan intelijen CIA mulai 1 Maret, menunjukkan Mossad, badan intelijen Israel, mendorong para perwiranya untuk berpartisipasi dalam protes menentang rencana pemerintah mereka untuk melemahkan independensi peradilan. Israel menyangkal Mossad berperan dalam protes anti-pemerintah.